Pertanyaan yang seringkali kami dapatkan dari user kami saat mengembalikan data, khususnya saat ingin membeli media/harddisk baru untuk menyimpan data yang sudah direcover salah satunya : Hard Disk External merk apa yang paling bagus saat ini? " Tentu bagus atau tidaknya hard disk atau barang apapun yang kita akan beli sangat tergantung dari kriteria apa yang kita butuhkan. Mungkin kami tidak bisa menjawab dengan memberikan yang "terbaik" untuk semua, karena kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pengguna, tapi pada dasarnya - kami menjawab dengan memberikan sedikit tips bagi anda yang akan membeli hard disk external baru.
Pilihan kami adalah dengan membeli Hard Disk SATA/SSD dan Casing terpisah, agar anda dapat memilih model Hard Disk yang dibutuhkan, dan juga untuk casing yang cocok (baik dari sisi penampilan, warna, built quality, dan koneksi yang dibutuhkan); juga untuk alasan kemudahan (convenience), dengan hard disk terpisah anda dapat mengganti atau mengeluarkan hard disk dari casing tanpa harus merusak garansi pabrikan . Untuk memilih Hard Disk nya sendiri, berikut pertimbangan yang umumnya diberikan: 1. Reliability Intinya, setiap hard disk baik itu mechanical pada umumnya dan flash-based seperti SSD/Flash Disk tetap memiliki umur pemakaian. Tidak ada hard disk yang di design untuk bertahan digunakan selamanya. Suatu saat, hard disk external anda akan fail (rusak), mungkin dimulai dari performa yang menurun atau masalah kecil seperti lambat saat ingin membaca folder/file tertentu, atau tidak bisa meng-akses file tertentu. Dalam hal ini, kami lebih menyarankan membeli hard disk dengan RPM rendah (5400RPM) dibandingkan dengan hard disk laptop/desktop yang berkecepatan tinggi (7200RPM+), karena rotasi yang lebih lambat secara prinsip akan mengurangi intensitas kerja komponen bergerak hingga bisa bertahan lebih lama. SSD juga memiliki umur penggunaan yang tinggi sebelum rusak. Juga pada umumnya, hard disk non slim (ketebalan 9.5 mm) lebih reliable/tahan banting dibandingkan dengan hard disk ukuran slim (ketebalan 7 mm). 2. Performance Tentunya saat ini yang terbaik dari sisi performa adalah SSD (Solid State Drive) dimana tidak ada komponen bergerak dan dapat dipastikan memiliki "access time" yang jauh lebih baik daripada hard disk biasa; sehingga akses data terasa sangat responsif. SSD juga boleh dikatakan tahan banting karena tidak ada komponen bergerak sehingga apabila jatuh dalam posisi menyala (tersambung ke PC/laptop) hampir dipastikan data tidak akan hilang atau harddisk rusak. Namun, di satu sisi, SSD masih jauh lebih mahal dibandingkan dengan hard disk biasa, sehingga mungkin tidak disarankan bagi anda yang hanya menggunakan hard disk external untuk sekedar menyimpan data penting. 3. Other features Mungkin bagi pengguna pada umumnya tidak terlalu penting, namun ada beberapa fitur yang mungkin dibutuhkan atau menjadi bahan pertimbangan seperti
Apapun pilihannya, untuk menjaga keamanan & keselamatan data, kami tetap menyarankan backup data sesering mungkin ke media lain (hard disk lain, cloud drive, flash disk, dan lainnya). Thank you for reading!
0 Comments
Mungkin update berita atau "post" yang sedikit berbeda, ReactOS mengeluarkan versi update terbaru (0.4.6) awal September lalu. Bagi yang belum pernah mendengar, ReactOS adalah open source & free operating system yang di design untuk compatible dengan program/aplikasi Windows. Intinya, kita dapat meng-install OS ini di komputer untuk menjalankan aplikasi berbasis Windows seperti Adobe Photoshop. Tampilan dan user-interface nya juga sangat mirip dengan OS Windows.
Walaupun OS ini masih dalam tahap development, namun cukup menarik perhatian selain Windows application compatible, juga karena features nya yang unik dan berguna, seperti dapat dijalankan di PC hardware lama & customized theme/skins; terlebih lagi OS ini gratis (tidak dikenakan biaya) untuk download dan install. Kami tertarik menggunakan OS ini untuk pengerjaan data recovery di hardware lama selain daripada OS open source yang biasa digunakan seperti Linux. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi homepage ReactOS dan halaman New release 0.4.6 Selamat mencoba! Sedikit review dari Lumina Data untuk kasus yang kami terima sepanjang tahun 2016. Dari sisi kategori kerusakan, kami membagi menjadi 3 (tiga) kategori; yaitu kerusakan Logical (Software), kerusakan Internal Firmware, dan kerusakan Fisik (Mechanical). Untuk informasi lebih jelas mengenai kategori kerusakan, keterangan tersedia di webpage ini. Berdasarkan jenis kerusakan dari seluruh kasus yang kami terima di sepanjang tahun 2016, kami mendapati 45,6% adalah kerusakan Fisik, 33% kerusakan Internal Firmware, dan 21% kerusakan software. Berdasarkan merk, dari seluruh (100%) kasus baik itu kategori kerusakan software, internal maupun fisik; sebagian besar merk hard disk yang kami terima adalah merk Seagate dengan 49,1% dilanjutkan dengan WD di 27%, Hitachi 11,7%, Toshiba 6,5% dan lain-lain di 5,7%. Apabila dilihat berdasarkan kategori kerusakan, sebagian besar kasus yang diterima adalah kerusakan Fisik/Mechanical - penyebab kerusakan adalah dari faktor external - maka merk hard disk bukan menjadi jaminan "ketangguhan" dari sebuah hard disk.
Hal menarik yang dapat kami simpulkan adalah jenis kerusakan fisik lebih dominan dibandingkan dengan jenis kerusakan lain, artinya kebanyakan kerusakan user kami yang terjadi di 2016 disebabkan oleh faktor yang bukan berasal dari hard disk itu sendiri. Jenis kerusakan fisik yang umum adalah karena terjatuh/terbentur, kerusakan akibat arus listrik yang tidak stabil sehingga komponen elektronik rusak, dan juga karena pemakaian yang sudah lama (lebih dari 3 tahun). Maka yang perlu dijaga adalah supaya hard disk anda berada dalam posisi yang aman dan saat perjalanan/travel baiknya tetap menggunakan casing hard disk yang tebal/kokoh untuk menghindari kerusakan fisik apabila terjatuh. Bagi pengguna di rumah atau kantor, apabila belum ada, baiknya menggunakan sistem backup power yang cukup seperti UPS untuk perangkat komputer/laptop/NAS unit. Semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat bagi anda. Saat ini WD memang terkenal dengan produk storage hard disk umum (mekanikal) baik untuk PC/Laptop seperti WD Black, Blue, Green; begitu pula untuk NAS dan CCTV/Video recording. Namun, belum lama ini WD mengeluarkan produk baru yaitu harddisk Solid state atau SSD. Seperti jenis hard disk andalan WD yaitu WD Green dan WD Blue untuk segmen low cost (green) dan mainstream (blue), SSD buatan WD ini juga memiliki versi Green dan Blue untuk kebutuhan storage anda. Tersedia dalam form factor 2.5" SATA maupun PCIE M.2 yang mulai banyak digunakan di berbagai sistem motherboard baru maupun laptop keluaran baru.
WD Blue SSD di design untuk mainstream use baik di PC maupun Laptop sebagai harddisk utama dengan kapasitas 250GB, 500GB, dan 1TB dengan spesifikasi maksimal kecepatan baca (read) hingga 545MB/s dan tulis (write) hingga 525MB/s dan endurance rating hingga 400TBW (terabytes written). Sedangkan WD Green SSD untuk kegunaan sehari-hari tersedia dalam kapasitas 120GB dan 240GB; dengan kecepatan baca hingga 520MB/s dan tulis hingga 465MB/s serta endurance rating hingga 80TBW. Hingga saat ini, belum ada rincian harga dan ketersediaan stok di Indonesia, untuk informasi lebih lanjut, silahkan langsung cek di website resmi WD. Pada kesempatan ini Lumina Data akan membagikan sedikit tentang bagaimana cara merawat hard disk khususnya hard disk internal PC/Desktop Komputer agar tetap awet dan kinerjanya baik. Seperti yang kita ketahui, hard disk merupakan sebuah perangkat penyimpanan data digital dengan menggunakan disk atau piringan yang berputar dengan sangat cepat, yang dilapisi dengan bahan magnetik. Dengan adanya pergerakan mekanis yang begitu rumit dan cepat di dalam hard disk, maka kesalahan dalam penggunaan serta perawatan akan menyebabkan kerusakan bahkan kehilangan data-data anda. Lalu bagaimana cara menggunakan hard disk komputer ini dengan baik dan benar? Ada beberapa tips dari sekian banyak yang akan kami bagikan sebagai berikut : 1. Jangan Terlalu sering Menginstal Ulang Operating Sistem Jangan bermain-main dengan install ulang. Proses install ulang sangat berhubungan dengan keawetan hardisk karena hardisk bekerja dengan sangat keras ketika proses install ulang berlangsung. Jadi janganlah terlalu sering melakukan install ulang jika memang tidak diperlukan. 2. Lakukan pengecekan hard disk dengan proses "defrag". Defrag atau defragmantasi adalah proses internal untuk menyusun kembali data-data yang "terpisah" atau ter segmentasi dari data induk. Dengan demikian data-data tersusun rapi sehingga pada saat pembacaan/penulisan di media lebih cepat dan efisien. Usahakan untuk melakukan proses defrag hard disk berkala seperti satu bulan sekali. Hard Disk modern seperti SSD (Solid State Drive) tidak memerlukan proses defrag karena sistem penyimpanan yang berbeda dengan hard disk mekanis pada umumnya, 3. Gunakan Stabilizer dan/atau UPS (Uninterruptible Power Supply) Komputer yang terlalu sering mati mendadak karena putusnya listrik atau turunnya tegangan hanya akan memperpendek umur hard disk. Jika hardisk yang sedang melakukan proses menulis dan membaca data dipaksa untuk berhenti karena mati mendadak, maka komponen internal dalam hard disk bisa menjadi rusak. Tidak hanya itu, data-data yang tersimpan di dalam media juga akan terancam dengan kerusakan alat pembaca. 4. Hapus Data yang Tidak Perlu Sebaiknya anda secara rutin menghapus data yang tidak perlu dan meng-uninstall aplikasi yang sudah tidak digunakan. Hal ini penting untuk mengurangi penggunaan space di hardisk sehingga hardisk tidak bekerja terlalu keras. 5. Mematikan Komputer dengan benar Mematikan komputer harus dengan prosedur yang benar yakni melalui menu shutdown dan tunggu hingga mati total untuk melepas tegangan listriknya. Mematikan komputer secara benar juga akan menyelesaikan seluruh proses baca/tulis yang tersisa dari Operating sistem sehingga akan menjaga integritas data yang tersimpan di media. Tambahan : Perhatikan SMART Status Setiap hard disk modern memiliki apa yang disebut dengan SMART, semacam self-test monitoring sistem untuk mengantisipasi kerusakan lebih lanjut terhadap hard disk dan data yang tersimpan didalamnya. Hard Disk yang sudah melemah kinerjanya akan memberikan SMART warning saat Startup proses (menyalakan komputer di BIOS) seperti apabila hard disk tersebut sudah memiliki banyak "bad" sector.. Apabila anda ingin mengecek SMART status hard disk anda, banyak software free yang tersedia seperti CrystalDiskInfo atau HDDScan di Windows. Tentunya apabila SMART status sudah mengeluarkan status "bad" atau "warning" maka anda perlu segera membackup data dan mengganti hard disk tersebut untuk menjaga integritas data anda. Demikian beberapa tips dari kami agar anda bisa merawat hard disk komputer dengan lebih baik. Terima kasih untuk kunjungannya di website kami. |
AuthorLumina Data Archives
November 2023
Categories |