WD mengeluarkan produk baru bagi para computer enthusiast dengan yaitu jenis WD Black^2 yang merupakan perpaduan antara SSD (Solid State) dan HDD (Hard disk mekanikal) dalam satu casing 2.5" dan interface SATA. Saat ini, ukuran SSD yang dipakai sebesar 128GB namun efektif dapat digunakan 120GB. Sedangkan untuk ukuran kapasitas HDD nya sebesar 1TB yang sangat umum ditemukan di media 3.5" untuk Desktop komputer.

Keunggulan utama tentunya dengan satu unit Dual drive ini, user dapat menggunakan atau mendapat akses ke dua hard disk berbeda. Salah satu contoh penggunaan umum adalah dimana bagian SSD nya digunakan sebagai instalasi Operating system dan program, sedangkan HDD sebagai media penyimpan data. Khususnya untuk komputer dengan slot hard drive yang terbatas seperti laptop ataupun Home Media Center/Mini PC, unit ini sangat membantu memenuhi kebutuhan user karena menyediakan secara efektif 2 Hard disk terpisah dalam satu slot 2.5" case.

Kelemahan dari unit ini adalah untuk mengakses HDD 1TB diperlukan software partitioning khusus dari WD, sehingga saat ini belum compatible dengan pengguna Mac OS dan juga beberapa jenis chipset motherboard. Saat ini, unit ini juga belum dapat digunakan sepenuhnya dalam RAID system.

Informasi selengkapnya dapat ditemukan di product website. 

External Portable hard drive merupakan digital storage media yang sudah semakin umum beredar di Indonesia. Selain ukuran yang kecil dan mudah dibawa kemana-mana serta kapasitas storage yang besar, harga dari jenis media ini semakin murah dan terjangkau, bahkan untuk kapasitas yang biasa ditemukan di desktop hard disk seperti kapasitas 1TB atau 2TB.

Namun, pada dasarnya, isi dari external hard drive ini adalah hard disk yang biasa kita temui di laptop pada umumnya, yaitu hard disk internal dengan ukuran platter 2.5". Saat ini, kebanyakan dari hard disk tersebut bersifat mekanikal (dengan platter dan motor berputar), sedangkan untuk jenis Solid State Drive (SSD), masih jarang dipakai sebagai hard disk external karena harga yang relatif mahal dan kapasitas yang masih cenderung lebih kecil (32GB - 480GB).

Sama halnya dengan kebanyakan hard disk mekanikal, kelemahannya adalah dari sisi operasional yang menyangkut 
"moving parts" atau benda bergerak berupa piringan media yang berputar dan jarum pembaca (head) yang bergerak dengan sangat cepat. Dalam pengoperasian, hard disk sangat sensitif terhadap benturan ataupun goncangan, bahkan sedikit benturan dalam keadaan beroperasi (misalnya sedang copy file dari laptop ke hard disk), dapat berakibat fatal. 

Walaupun hard disk tidak pernah mengalami kerusakan fisik seperti terbentur atau jatuh dari meja, kehilangan data dapat terjadi karena melemahnya integritas media ataupun komponen "head". Bahkan, hal seperti ini umum terjadi pada hard disk portable modern dengan kapasitas besar seperti 1TB. Hal ini disebabkan oleh piringan media yang sangat sensitif karena semakin banyak data yang harus disimpan dalam fisik yang relatif kecil.

Beberapa gejala hard disk yang media ataupun head nya melemah contohnya:

• Terdeteksi dengan sangat lambat oleh sistem 
• Tidak bisa akses beberapa folder atau file karena data didalamnya kosong atau hilang tiba-tiba
• Saat akses folder atau file, sistem langsung "hang" atau tidak responsif
• Kecepatan membaca atau write data yang lebih lambat dari biasanya atau semakin lambat

Bila memungkinkan dalam situasi seperti ini, segera backup data-data penting anda karena ini adalah gejala hard disk yang akan atau mulai rusak. Anda dapat mengeluarkan hard disk dari casing external dan menyambungkan langsung ke motherboard komputer desktop apabila hard disk tersebut memiliki koneksi SATA/IDE.