Dalam beberapa tahun terakhir, malware/virus berjenis ransomware semakin berkembang dan meng-infeksi berbagai sistem mulai dari laptop, PC Desktop, bahkan belakangan juga ditemukan di Network storage (NAS) dan beberapa kasus seperti wireless storage.
Disebut sebagai ransomware karena virus/program tersebut merusak data user dengan cara mengenkripsi files-files dokumen umum seperti word, excel, pdf, dan lainnya dengan metode enkripsi yang canggih menggunakan kunci/password yang sangat kuat (strong encryption). Maka dari itu, data hanya dapat di dekripsi atau di buka/restore kembali apabila user memiliki key/kunci yang cocok; dan kunci ini hanya dimiliki oleh si pembuat virus/malware. Biasanya di folder/disk yang terinfeksi akan disertai dengan "readme" file yang berisikan cara bagaimana untuk mengembalikan data yang terkunci, biasanya dengan membayar sejumlah uang atau digital currency seperti "bitcoin" kepada si pembuat malware (maka dinamakan "ransom"-ware). Untuk kasus malware, kami belum memiliki solusi untuk mengembalikan data-data yang sudah terinfeksi dikarenakan sistem enkripsi yang kuat dan juga keterbatasan tool/decryptor yang ada. Bagi anda yang belum terinfeksi dengan malware seperti ini, ada baiknya kembali cek antivirus, anti-malware, dan anti-ransomware yang anda gunakan dan pastikan untuk selalu ter-update dengan ancaman-ancaman baru. Selain itu, kebiasaan dari user juga sangat berpengaruh, seperti untuk tidak segera meng-click atau membuka attachment atau link dari email yang mencurigakan (phising); bahkan user perlu sangat berhati-hati dalam mengunduh software di internet (baik free/gratis maupun berbayar). Kebiasaan lain yang perlu dilakukan adalah untuk selalu membuat backup data anda di media yang berbeda, ataupun menyimpan data di cloud (storage server) yang aman dan terpercaya. Jadi apabila sistem anda terinfeksi, data backup masih bisa dicopy kembali. Namun, apabila anda sudah terkena atau terinfeksi dengan ransomware, pertolongan pertama adalah untuk segera isolasi sistem yang terinfeksi (dari komputer/sistem lain di network yang sama), dan menganalisa/mengenal lebih lanjut tentang jenis malware/ransomware tersebut. Ada banyak resources online yang dapat anda gunakan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang ransomware yang meng-infeksi sistem anda. Bahkan beberapa vendor antivirus seperti kaspersky dan mcafee diantara yang lain sudah mengeluarkan "decryptor tools" untuk beberapa jenis malware walaupun tidak bisa untuk semua. Adapun website seperti nomoreransom.org dapat membantu user yang terinfeksi dengan menganalisa dan mencari solusi (decryptor) yang sudah tersedia. Selain dari itu, baiknya harddisk yang terinfeksi disimpan dengan aman apabila sudah ada solusi dalam waktu dekat, data bisa direstore kembali. Apabila data yang terinfeksi tidak penting, anda dapat segera menghapus atau wipe harddisk tersebut dan menginstall-ulang sistem operasi anda.
0 Comments
Seringkali pengguna kami juga menanyakan hal ini saat mengalami kerusakan software atau logical, khususnya di media yang sangat umum terjadi "human error" atau kesalahan pengguna. Dalam hal ini, media portable seperti flash disk drive (USB thumb drive/USB drive) dan memory card pada kamera (SLR/Video/Smartphone dan lainnya).
Walaupun banyak software recovery yang tersedia, pada dasarnya setiap software recovery khususnya untuk mengambil data hilang dari memory card seperti foto dan video, mengandalkan algoritma pencarian file yang sejenis, yaitu mencari struktur awal dari partisi media tersebut lalu mencari files yang "hilang" dengan penelusuran media dari awal hingga akhir untuk mencari signature filetype yang dibutuhkan. Jadi walaupun struktur awal media hilang karena terformat, data masih bisa diambil berdasarkan "filetype" seperti "JPG" untuk gambar foto ataupun "MOV" untuk video format. Kami tidak bisa merekomendasikan satu software karena setiap kasus membutuhkan penanganan yang berbeda, namun pada umumnya, software yang bersifat berbayar lebih direkomendasikan daripada yang bersifat gratis. Walaupun demikian, kami tetap merekomendasikan anda untuk tidak terburu-buru menggunakan software recovery karena penggunaan yang salah akan berakibat data semakin rusak/corrupt dan tidak terselamatkan. Untuk software yang bersifat tidak berbayar, kami merekomendasikan PHOTOREC untuk pencarian data seperti foto dan video khususnya pada media memory card. Sepaket dengan program ini adalah TESTDISK untuk mencari partisi yang hilang akibat terformat. Program ini tersedia di berbagai platform seperti Windows dan Linux. Tutorial ataupun cara penggunaan sudah banyak di dokumentasikan dan tersedia pada halaman website software tersebut. Short answer is NO.
We have received many questions similar to this one from our users prior to media/hard disk evaluation and also during recovery process. Since there are many possible combination of failures as well as different types/models of hard disk drives and variations in system configuration, some data loss scenarios are unrecoverable. In relation to our categories for hard disk failure or data loss, here are a few examples where data recovery is not possible at this time, which can be applied also to a multiple disk setup such as RAID in Servers or NAS unit: A. LOGICAL FAILURE Depending on data loss scenario, some cases are not recoverable because the data has been corrupted due to :
B. INTERNAL (FIRMWARE) FAILURE Sometimes, hard disk experiences internal failures due to firmware issues, weak/bad platter, as well as unstable read/write components. Some of these cases are unrecoverable usually due to :
C. HARDWARE FAILURE Most likely case where data recovery is not possible is due to external factor related to hardware; from physical component inside the hard disk or electronics board on the outside. Some of these cases includes :
These are only some of the common cases where data is not recoverable in hard disk drives, from PC, Laptop, External Disk, Server/RAID setup, and even flash drives or memory cards. Other cases can be a combination of these failures or could also be a simple mistake from the user (such as when trying to do software recovery with the wrong tool). In conclusion, while in most scenario data recovery is possible, it is NOT a guarantee that all data loss in any hard disk is recoverable. The best solution to prevent data loss or data recovery is to have multiple backup in multiple devices, preferably across different sites (not in the same place in case of disaster such as fire, flood, earthquakes and such). Other preventive action would be to stop using the disk when data loss happens, and not to tinker the disk using various method including trying various software recovery to recover the data or even disassembling the disk without proper tools. We are committed to do the best of our abilities with the currently available tools, technology, and know-how to recover your data but unfortunately, in some cases, data recovery is NOT possible. Contact us for more information if you require data recovery service Backblaze kembali mengeluarkan laporan statistik penggunaan hard disk pada data center mereka. Statistik ini cukup menarik bagi para pengguna harddisk baik dalam konteks komersial seperti data center maupun user network storage (NAS) di kantor dan rumah.
Hard disk yang tercatat minimal berukuran 4TB dalam kapasitas penggunaan yang cukup berat dalam data center. Ada beberapa hal menarik yang menjadi kesimpulan pada statistik mereka tahun 2018 lalu, antara lain:
Untuk artikel lengkap, silahkan cek di website mereka. Di akhir 2017, Western digital mengumumkan akan mengeluarkan hard disk berkapasitas 14TB pertama di dunia, ditujukan untuk segmen enterprise (data center) agar menunjang kebutuhan penyimpanan data yang semakin meningkat dengan pengembangan analisa "big data". Hard disk ini dipasarkan dengan family name HGST Ultrastar Hs14, menggunakan teknologi SMR (Shingled magnetic recording) artinya penyimpanan data baru dapat dilakukan pada track yang sudah terisi, jadi track pada media tertimpa sebagian sejenis dengan atap sirap pada bangunan ("roof shingle"). Hard disk ini memiliki beberapa fitur yang sudah umum digunakan pada hard disk berkapasitas super besar seperti "helium filled drive technology" dan rating reliability yang tinggi (2,5 million hours MTBF & 5-year warranty). Sementara itu dengan tinggi nya kepadatan data pada setiap platter atau media penyimpanan data, maka hard disk ini memiliki kecepatan transfer data yang cukup tinggi di 233MB/s dan latency 4.16 ms. Tersedia dengan koneksi SATA maupun SAS dengan kecepatan rotasi 7200 RPM dan Cache 512MB dan akomodasi sector size 4Kn maupun 512e. Saat ini masih di pasarkan ke segmen tertentu di US dan mungkin akan masuk ke Indonesia tahun ini. |
AuthorLumina Data Archives
November 2023
Categories |